Hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 1
Tajwidaily | Assalaamu'alaikum, pada hari yang cerah dan penuh barokah ini admin Tajwidaily akan membagikan pembahasan analisa hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 1 lengkap dengan cara baca dan contohnya.
Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca dan pahami terlebih dahulu teks arab, latin dan terjemah surat Al Anbiya ayat 1 dibawah ini.
Tajwid surat Al Anbiya ayat 1 |
Bacaan surat Al Anbiya ayat 1
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِقْتَرَبَ لِلنَّا سِ حِسَا بُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ
iqtaroba lin-naasi hisaabuhum wa hum fii ghoflatim mu'ridhuun
"Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat)." (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 1).
Bacaan surat Al Anbiya ayat 1
Qolqolah sughra
اِقْتَرَبَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Ghunnah
لِلنَّا سِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 harakat.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
Idzhar syafawi dan Mad asli
حِسَا بُهُمْ وَهُمْ فِيْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Wawu dan Fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas (tidak dengung).
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
Idgham bighunnah dan Mad aridl lissukun
غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bighunnah (idgham ma'al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf , lalu bacaannya didengungkan.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 1, semoga bermanfaat.