Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-10 lengkap dengan tafsirnya
Assalaamu'alaikum, ALhamdulillah pada kesempatan yang penuh barokah ini kami akan membagikan analisa hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-10.
Tajwid surat Ali Imran ayat 1-10 |
Tajwidaily | Surah Āli Imrān (bahasa Arab: سورة آل عمران, translit. sūrah Āli ‘Imrān, arti. 'Keluarga 'Imran') adalah surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah.
Dinamakan Āli-'Imran karena memuat kisah keluarga Imran, ayah dari Maryam, yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran.
Berdasarkan Asbabunnuzul, surah ini diyakini sebagai surah Madaniyah kedua atau ketiga, karena banyak merujuk Perang Badar dan Uhud. Hampir seluruh ayatnya berasal dari 3 tahun Hijriah, meski sedikit dari ayat tersebut diwahyukan saat kedatangan delegasi Kristen Najran di Mubahalah, yang terjadi pada sekitar 10 tahun setelah Hijrah.
Bersama Surah al-Baqarah, surah ini juga dinamakan Al-Zahrawaīn (الزَّهراوين), dua yang cemerlang. karena kedua surah ini menyingkapkan hal-hal yang menurut Al-Qur'an disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad. Pada ayat 7 terdapat keterangan tentang "Pedoman Cara Memahami isi Al-Kitab."
Bacaan Surat Ali Imran ayat 1-10
الۤمّۤ (١)
1. Alif Lam Mim.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ (٢)
2. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ (٣)
3. Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil,
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ەۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ (٤)
4. sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ (٥)
5. Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit.
هُوَ الَّذِيْ يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاۤءُ ۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (٦)
6. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
اللّٰهُ ۘوَالرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ (٧)
7. Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ (٨)
8. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”
رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ (٩)
9. ”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ وَقُوْدُ النَّارِۗ (١٠)
10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka terhadap (azab) Allah. Dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka.
Tajwid Surat Ali Imran ayat 1
الۤمّۤ (١)
Tajwid pada kata diatas adalah Mad Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal, sebab huruf setelah Mad (dalam ejaan huruf Fawatihus Suwar) diidghamkan.
Cara membacanya yaitu:
اَلِفْ
لاَمْ
مِّيْمْ
- Alif = 1 Harakat
- Laam = 6 Harakat (Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal), pada huruf ini dan sesudahnya terjadi mutsaqqol, sebab proses idgham mimi, yaitu ketika mim mati (ejaan ketiga huruf kedua) bertemu dengan Mim. Karena itu bacaan harus diidghamkan dengan memakai tasydid saambil membacanya dengan ghunnah musyaddah 3 harakat.
- Miim = 6 Harakat (Lazim Harfi Musyba') selain terjadi mutsaqqal dengan huruf sebelumnya, pada huruf ini juga terjadi hukum ghunnah musyaddah, sebab huruf mim ditasydidkan akibat proses idgham mimi dengan huruf sebelumnya.
Tajwid Surat Ali Imran ayat 2
Tafkhim Lam Jalalah
اَللّٰهُ
Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Mad jaiz munfashil
لَآ اِلٰهَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat.
اِلَّا
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Alif lam qomariyah
هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ (٢)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha dan Qaf, cirinya ada tanda sukun.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid Surat Ali Imran ayat 3
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf, cirinya ada tanda sukun.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ta
بِالْحَقِّ
Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha.
Idgham bila ghunnah
مُصَدِّقًا لِّمَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Huruf lin
بَيْنَ يَدَيْهِ
Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
وَاَنْزَلَ
Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang.
التَّوْرٰىةَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ta, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ra
وَالْاِنْجِيْلَۙ (٣)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Jim
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid Surat Ali Imran ayat 4
Ikhfa Ab'ad
مِنْ قَبْلُ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Ab'ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab'ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi "NG". Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab'ad, bacaan Ikhfa'nya lebih lama dari Ghunnahnya.
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
هُدًى لِّلنَّاسِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 harakat.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Za.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Fa
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat dlommah.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Mad Asli
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
Mad Badal
بِاٰيٰتِ اللّٰهِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif.
- Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf 'Ain.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Syin.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.
وَاللّٰهُ
Tajwid pada kalimat diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ (٤)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Dzal
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi "N". Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
Tajwid Surat Ali Imran ayat 5
اِنَّ اللّٰهَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
لَا يَخْفٰى
Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf Fa.
شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Fa.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, cirinya ada tanda sukun.
Mad Wajib Muttashil
وَلَا فِى السَّمَاۤءِ (٥)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf , cirinya ada tanda tasydid.
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
Tajwid Surat Ali Imran ayat 6
هُوَ الَّذِيْ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat dlommah.
- Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Fa.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
كَيْفَ
Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
يَشَاۤءُ ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
لَآ اِلٰهَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat.
اِلَّا هُوَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Mad 'Aridl lissukun
الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (٦)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'Ain dan Ha, cirinya ada tanda sukun.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid Surat Ali Imran ayat 7
اللّٰهُ
Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
وَالرّٰسِخُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf , cirinya ada tanda tasydid.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ra dan wawu mati setelah dlommah.
فِى الْعِلْمِ
Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'Ain.
يَقُوْلُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Mad Shilah Qashirah
اٰمَنَّا بِهٖۙ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Serta huruf sebelumnya berharakat. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
Idgham Bighunnah
كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bighunnah (idgham ma'al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf , lalu bacaannya didengungkan.
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf 'Ain
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Dal.
رَبِّنَا ۚ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
وَمَا يَذَّكَّرُ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ (٧)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Do'a minta keteguhan iman di surat Ali Imran
رَبَّنَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.
بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Qolqolah Sughra
وَهَبْ لَنَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Lam.
- Ikhfa Ab'ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
اِنَّكَ
Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
اَنْتَ الْوَهَّابُ (٨)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Wawu, cirinya ada tanda sukun.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Tajwid Surat Ali Imran ayat 9
رَبَّنَآ اِنَّكَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
جَامِعُ النَّاسِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu dan Ya mati setelah fathah.
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
اِنَّ اللّٰهَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ (٩)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, cirinya ada tanda sukun.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Tajwid Surat Ali Imran ayat 10
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
Ikhfa Aqrab
لَنْ تُغْنِيَ
Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi "N". Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
Idzhar Halqi dan Idzhar Syafawi
عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
- Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas (tidak dengung).
Idgham mimi
وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Mad Iwad
شَيْـًٔا ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjangnya adalah 1 alif atau dua harakat.
وَاُولٰۤىِٕكَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
هُمْ وَقُوْدُ النَّارِۗ (١٠)
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Wawu.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
Tafsir Surat Ali Imran ayat 1-10
Tafsir Ringkas Kemenag
1. Alif Laam Miim. Huruf-huruf hijaiah ini juga menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an, sebab di situ terkandung tantangan kepada orangorang musyrik untuk mendatangkan yang serupa dengannya. Satu hal yang tidak pernah bisa mereka lakukan, dan tidak akan pernah ada seorang pun yang bisa melakukannya, padahal ayat Al-Qur’an terdiri atas rangkaian huruf-huruf yang biasa digunakan dalam bahasa Arab, dan mereka yang hidup pada saat itu sedang berada pada puncak kemahiran berbahasa.
2. Dialah Allah, tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia, Yang Mahahidup dengan segala kesempurnaan yang sesuai dengan keagungan-Nya, Yang terus-menerus secara sempurna dan berkesinambungan mengurus dan memenuhi kebutuhan makhluk-Nya.
3. Dia menurunkan Kitab Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yang mengandung kebenaran dan dalam keadaan hak, baik kandungan, cara menurunkan, yang membawanya turun, maupun yang menerimanya. Kandungan Al-Qur’an itu membenarkan wahyu-wahyu Allah dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah diwahyukan kepada para nabi dan rasul, yakni yang berkaitan dengan pokok-pokok akidah, syariah dan akhlak. Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dengan menutupi tanda-tanda keesaanNya, baik yang terbentang di alam raya, melalui kitab suci maupun fitrah yang melekat pada diri setiap insan, akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat mengalahkanNya, lagi mempunyai hukuman bagi orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya.
4. Dia menurunkan Kitab Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yang mengandung kebenaran dan dalam keadaan hak, baik kandungan, cara menurunkan, yang membawanya turun, maupun yang menerimanya. Kandungan Al-Qur’an itu membenarkan wahyu-wahyu Allah dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah diwahyukan kepada para nabi dan rasul, yakni yang berkaitan dengan pokok-pokok akidah, syariah dan akhlak. Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dengan menutupi tanda-tanda keesaanNya, baik yang terbentang di alam raya, melalui kitab suci maupun fitrah yang melekat pada diri setiap insan, akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat mengalahkanNya, lagi mempunyai hukuman bagi orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya.
5. Dia mengurus semua makhluk-Nya, maka bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi, baik makhluk yang berada di bumi dan yang di langit, baik kecil maupun besar. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.
6. Hanya Dialah yang membentuk kamu dalam rahim ibumu menurut yang Dia kehendaki; laki-laki atau perempuan, baik atau buruk, bahagia atau sengsara. Tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia, Yang Mahaperkasa dan tidak terkalahkan, Mahabijaksana dalam menetapkan dan mengelola segala sesuatu.
7. Hanya Dialah yang menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu, wahai Nabi Muhammad, untuk engkau sampaikan dan jelaskan maksudnya kepada seluruh umat manusia. Apa yang diturunkan itu terdiri atas dua kelompok, di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, yakni yang kandungannya sangat jelas, sehingga hampir-hampir tidak lagi dibutuhkan penjelasan tambahan untuknya, atau yang tidak mengandung makna selain yang terlintas pertama kali dalam benak. Ayat-ayat muhkamat itulah pokok-pokok Kitab suci Al-Qur’an. Dan kelompok ayat-ayat yang lain dalam Al-Qur'an yaitu mutasyabihat, yakni ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, samar artinya dan sulit dipahami kecuali setelah merujuk kepada yang muhkam, atau hanya Allah yang mengetahui maknanya. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh yang mutasyabihat, dengan berpegang teguh kepada ayat-ayat itu semata-mata dan tidak menjadikan ayatayat muhkamat sebagai rujukan dalam memahami atau menetapkan artinya. Tujuan mereka melakukan itu adalah untuk mencari-cari fitnah, yakni kekacauan dan kerancuan berpikir serta keraguan di kalangan orang-orang beriman, dan untuk mencari-cari dengan sungguh-sungguh takwilnya yang sejalan dengan kesesatan mereka. Mereka melakukan itu padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan sikap mereka itu bertentangan dengan sikap ar-rasikhun fi al-'ilm, yakni orang orang yang ilmunya mendalam dan imannya mantap. Atau, seperti dalam salah satu bacaan (qiraat) yang mutawatir, takwil ayat-ayat mutasyabihat itu juga dapat diketahui oleh ar-rasikhun fi al-'ilm. Dengan demikian, ayat-ayat mutasyabihat itu diturunkan untuk memotivasi para ulama agar giat melakukan studi, menalar, berpikir, teliti dalam berijtihad dan menangkap pesan-pesan agama. Orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya itu berkata, “Kami beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an, semuanya, yakni yang mutasyabihat dan muhkamat, berasal dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran dan memahami maknanya dengan baik dan benar kecuali orang yang berakal, yaitu orang-orang yang memiliki akal sehat yang tidak mengikuti keinginan hawa nafsu.
8. Menggunakan akal semata akan membuat seseorang mudah tergelincir. Oleh karenanya, orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya selalu berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan sebagaimana halnya mereka yang mencaricari takwil ayat-ayat mutasyabih untuk menimbulkan keraguan, setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat yang mencakup segala jenis dan macamnya, antara lain berupa kemantapan iman, ketenangan batin, kemudahan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Rahmat itu bersumber dan langsung dari sisi-Mu, turun secara berkesinambungan dan tanpa mengharap imbalan apa pun, sebab sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”
9. Mereka tidak hanya mengajukan permohonan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia, tetapi juga menegaskan keyakinan tentang keniscayaan hari Akhir.”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya, yaitu pada hari kiamat.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.
10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yang menutupi tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah serta mengingkari petunjuk-petunjukNya, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda yang Allah berikan kepada mereka walau sebanyak apa pun, dan demikian pula anak-anak mereka walau sebanyak dan sehebat apa pun, terhadap azab Allah di dunia. Mereka juga tidak dapat menolak siksa-Nya di akhirat kelak, dan bahkan mereka itu menjadi bahan bakar api neraka.
Demikianlah analisa Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-10 lengkap dengan tafsirnya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua aamiin.