Hukum Tajwid surat Al Asr ayat 1-3 dan tafsirnya
Assalamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat Al 'Asr ayat 1-3.
Dikutip dari wikipedia, Surah Al-'Asr (bahasa Arab: سورة العصر) adalah surah ke-103 dari Al-Quran. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 3 ayat.
Arti kata Al 'Asr
Kata Al 'Ashr berarti waktu/masa dan diambil dari ayat pertama surat ini. Isi surat mengabarkan bahwa sesungguhnya semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali dia termasuk mereka yang selalu beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar. Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala
Sebelum mempelajari hukum tajwid Al 'Asr ayat 1-3 mari kita baca teks arab, latin serta terjemahannya dibawah ini
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَا لْعَصْرِ
wal-'ashr
"Demi masa." (QS. Al-'Asr 103: Ayat 1).
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ
innal-ingsaana lafii khusr
"Sungguh, manusia berada dalam kerugian," (QS. Al-'Asr 103: Ayat 2).
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
illallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati wa tawaashou bil-haqqi wa tawaashou bish-shobr
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-'Asr 103: Ayat 3).
Tajwid surat Al 'Asr ayat 1
Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'Ain, cirinya ada tanda sukun.
Tajwid surat Al 'Asr ayat 2
Ghunnah
Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 harakat.
Ikhfa ausath
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Sin. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
Mad thabi'i
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
Tajwid surat Al 'Asr ayat 3
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
Mad badal
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjangnya yaitu 1 alif.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Alif lam syamsiyah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Shad, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Shad dan Ha.
Huruf lin
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha, cirinya ada tanda sukun.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.
Qolqolah
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Shad, cirinya ada tanda tasydid.
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
Tafsir Surat Al 'Asr
Tafsir Lengkap Kemenag
1. (1) Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan Ilmu-Nya yang sangat luas.Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia, dan sebagainya merupakan tanda keagungan Allah.
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. (Fu¡¡ilat/41: 37);Apa yang dialami manusia dalam masa itu dari senang dan susah, miskin dan kaya, senggang dan sibuk, suka dan duka, dan lain-lain menunjukkan secara gamblang bahwa bagi alam semesta ini ada pencipta dan pengaturnya.
Dialah Tuhan yang harus disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon untuk menolak bahaya dan menarik manfaat. Adapun orang-orang kafir menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut hanya kepada suatu masa saja, sehingga mereka beranggapan bahwa bila ditimpa oleh sesuatu bencana, hal itu hanya kemauan alam saja.
Allah menjelaskan bahwa masa (waktu) adalah salah satu makhluk-Nya dan di dalamnya terjadi bermacam-macam kejadian, kejahatan, dan kebaikan. Bila seseorang ditimpa musibah, hal itu merupakan akibat tindakannya. Masa (waktu) tidak campur tangan dengan terjadinya musibah itu.
2. (2) Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada dalam kerugian bila tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan.
Perbuatan buruk manusia merupakan sumber kecelakaan yang menjerumuskannya ke dalam kebinasaan. Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tidak terkira kepadanya adalah suatu pelanggaran yang tidak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.
3. (3) Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkan-Nya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.
Di samping beriman dan beramal saleh, mereka harus saling nasihat-menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.
Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al 'Asr ayat 1-3 lengkap dengan artinya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua, aamiin.