Hukum tajwid surat Al 'Adiyat ayat 1-11 lengkap dengan tafsirnya
Assalamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat Al 'Adiyat ayat 1-11.
Dikutip dari wikipedia, Surah Al-'Adiyat terdiri atas 11 ayat dan tergolong surah makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.
Nama Al 'Aadiyat diambil dari kata Al 'Aadiyaat yang artinya berlari kencang yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Isi kandungan surat Al 'Adiyat
Pokok-pokok isinya: Ancaman Allah SWT kepada manusia yang ingkar dan yang sangat mencintai harta benda bahwa mereka akan mendapat balasan yang setimpal di kala mereka dibangkitkan dari kubur dan di kala isi dada mereka ditampakkan.
Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar. Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala
Sebelum mempelajari hukum tajwid Al 'Adiyat ayat 1-11 mari kita baca teks arab, latin serta terjemahannya dibawah ini.
Bacaan surat Al 'Adiyat ayat 1-11 dan artinya
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَا لْعٰدِيٰتِ ضَبْحًا
wal-'aadiyaati dhob-haa
"Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 1).
فَا لْمُوْرِيٰتِ قَدْحًا
fal-muuriyaati qod-haa
"dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya)," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 2).
فَا لْمُغِيْرٰتِ صُبْحًا
fal-mughiirooti shub-haa
"dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 3).
فَاَ ثَرْنَ بِهٖ نَقْعًا
fa asarna bihii naq'aa
"sehingga menerbangkan debu," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 4).
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًا
fa wasathna bihii jam'aa
"lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 5).
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لِرَبِّهٖ لَـكَنُوْدٌ
innal-ingsaana lirobbihii lakanuud
"sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 6).
وَاِ نَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌ
wa innahuu 'alaa zaalika lasyahiid
"dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 7).
وَاِ نَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ
wa innahuu lihubbil-khoiri lasyadiid
"dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan." (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 8).
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِ
a fa laa ya'lamu izaa bu'siro maa fil-qubuur
"Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan," (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 9).
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِ
wa hushshila maa fish-shuduur
"dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?" (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 10).
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيْرٌ
inna robbahum bihim yauma-izil lakhobiir
"Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui terhadap keadaan mereka." (QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 11).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 1
Alif lam qomariyah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'Ain, cirinya ada tanda sukun.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf 'Ain dan Dal.
Qolqolah sughra
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
- Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjangnya adalah 1 alif atau dua harakat.
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 2
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf Ya.
Mad iwad
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
- Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 3
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf Ya.
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
- Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 4
Mad shilah qashirah
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Serta huruf sebelumnya berharakat. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
- Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 5
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Tha sukun asli.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Serta huruf sebelumnya berharakat.
Idzhar syafawi
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf . Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas (tidak dengung).
- Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 6
Ikhfa ausath
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 harakat.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Sin. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Hukum bacaan Ra
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya.
Qolqolah kubra
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 7
Ghunnah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Serta huruf sebelumnya berharakat.
Mad asli
Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam dan Dzal.
لَشَهِيْدٌ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 8
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik.
Huruf lin
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kha..
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 9
Mad thabi'i
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
اِذَا بُعْثِرَ مَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Mad aridl lissukun
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 10
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Alif lam syamsiyah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Shad, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat Al 'Adiyat ayat 11
Ikhfa syafawi
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Ikhfa syafawi, sebab Mim mati bertemu huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
Idgham bila ghunnah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tafsir surat Al 'Adiyat ayat 1-11
Tafsir Lengkap Kemenag
1. (1-5) Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jadi beterbangan. Allah menyatakan bahwa kuda yang menyerang itu tiba-tiba berada di tengah-tengah musuh sehingga menyebabkan mereka panik.
Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh. Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang
6. (6) Dalam ayat ini, Allah menerangkan isi sumpah-Nya, yaitu: watak manusia adalah mengingkari kebenaran dan tidak mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada penciptanya, kecuali orang-orang yang mendapat taufik, membiasakan diri berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran.
Hubungan antara ayat 5 yang menggambarkan persoalan kuda dan ayat 6 yang memberi informasi tentang sifat dasar manusia adalah bahwa manusia itu mempunyai potensi menjadi liar seperti kuda yang tidak terkendali, sehingga menyebabkannya ingkar kepada Allah.
Sifat yang terpendam dalam jiwa manusia ini menyebabkan ia tidak mementingkan apa yang terdapat di sekelilingnya, tidak menghiraukan apa yang akan datang, dan lupa apa yang telah lalu. Bila Allah memberikan kepadanya sesuatu nikmat, dia menjadi bingung, hatinya menjadi bengis, dan sikapnya menjadi kasar terhadap hamba-hamba Allah.
7. (7) Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa seorang manusia meskipun ingkar, aniaya, dan tetap dalam keingkaran serta kebohongan, bila ia mawas diri, seharusnya ia akan kembali kepada yang benar.
Dia mengaku bahwa dia tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya. Dia juga mengakui bahwa semua tindakannya merupakan penentangan dan pengingkaran terhadap nikmat tersebut. Ini adalah kesaksian sendiri atas keingkarannya, pengakuan tersebut lebih kuat daripada pengakuan yang timbul dari diri sendiri dengan lisan.
8. (8) Allah menyatakan bahwa karena sangat sayang dan cinta kepada harta serta keinginan untuk mengumpulkan dan menyimpannya menyebabkan manusia menjadi sangat kikir, tamak, serta melampaui batas.
9. (9-11) Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur.
Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al 'Adiyat ayat 1-11 beserta tafsirnya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua, aamiin.